Ulfatun Nafi’ah
Abstrak
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, siswa dituntun untuk
bersikap aktif, kreatif dan inovatif dalam menanggapi setiap pelajaran yang
diajarkan. Salah satu prinsip pelaksanaan dari KTSP adalah kurikulum
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia,
sumber belajar dan teknologi yang memadai dan memanfaatkan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar. Oleh karena itu peranan sekolah sangat penting
untuk mengarahkan siswa belajar sesuai dengan kondisi lingkungannya termasuk
dalam belajar sejarah, khususnya materi candi Hindu Budha.
Salah satu cara untuk menayampaikan materi candi Hindu Budha adalah
dengan memanfaatkan sarana dan media yang sudah ada diantaranya dengan
metode karyawisata. Akan tetapi, menurut guru sejarah di SMP 10 Malang
hambatan yang muncul ketika siswa harus melakukan karyawisata untuk langsung
mengunjungi tempat-tempat candi tersebut adalah sulitnya mengkoordinasikan
siswa untuk belajar dan membutuhkan alokasi waktu belajar yang cukup banyak.
Untuk mengatasi kendala penyampaian materi Hindu Budha agar pembelajaran
bisa bermakna dan mencapai kompetensi yang diinginkan adalah dengan
menggunakan multimedia yakni Macromedia Director MX. Oleh karena itu
dilakukan penelitian pengembangan dengan rumusan masalah 1) bagaimana
bentuk pengembangan media pembelajaran sejarah berbasis Macromedia Director
MX yang baik dan menarik untuk memermudah suatu metode pembelajaran
sejarah pada pokok bahasan Hindu-Budha di kelas VII SMP Negeri 10 Malang, 2)
bagaimana proses penerapan media pembelajaran sejarah berbasis Makromedia
Director MX pada materi Hindu Budha di kelas VII SMP Negeri 10 Malang, 3)
bagaimanakah hasil belajar siswa kelas VII yang mengalami pembelajaran dengan
pendekatan pembelajaran sejarah berbasis Makromedia Director MX pada materi
candi Hindu Budha di SMP Negeri 10 Malang.
Adapun tujuan pengembangan adalah 1) untuk menghasilkan bentuk
pengembangan media pembelajaran sejarah berbasis Macromedia Director MX
yang baik dan menarik untuk mempermudah suatu metode pembelajaran sejarah
pada materi candi Hindu Budha di kelas VII SMP Negeri 10 Malang, 2) untuk
mengetahui proses penerapan media pembelajaran sejarah berbasis Macromedia
Director MX pada materi candi Hindu Budha di kelas VII SMP Negeri 10
Malang, 3) mendeskripsikan hasil belajar siswa kelas VII yang mengalami
pembelajaran dengan pendekatan media pembelajaran sejarah berbasis
Macromedia Director MX pada materi candi Hindu Budha di SMP Negeri 10
Malang.
ii
Pengembangan media pembelajaran sejarah mengikuti tahapan
pengembangan 1) analisis kebutuhan dan karakteristik siswa, 2) analisis tujuan, 3)
perumusan materi pembelajaran, 4) penyusunan naskah, 5) penyusunan alat
evaluasi, 6) produksi media, 7) tes dan revisi media. Uji coba produk delakukan
pada tiga orang subjek yaitu ahli materi, ahli media, dan responden. Instrumen
pengumpulan data yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran
sejarah berupa angket. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan kualitatif
yang dianalisis dengan prosentase. Sedangkan hasil belajar siswa dianalisis
dengan mencari t hitung.
Hasil validasi kelayakan pengembangan media pembelajaran secara
keseluruhan memiliki rata-rata nilai 90,12% setelah di validasi oleh ahli materi,
ahli media dan uji coba kelompok kecil. Hal ini menunjukkan bahwa media yang
dikembangkan layak digunakan sebagai media pembelajaran untuk membantu
siswa dan guru pada proses pembelajaran tanpa direvisi. Produk yang dihasilkan
adalah media pembelajaran sejarah ada pokok bahasan candi Hindu Budha yang
dikemas dalam CD (Compact Disc).
Pengembangan media pembelajaran sejarah berbasis Macromedia
Director MX untuk pencapaian Kompetensi Dasar “ Mendeskripsikan
perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan emerintahan pada masa Hindu
Budha serta peninggalan-peninggalannya”. Dengan alokasi 2x40 menit.
Multimedia terdiri dari: (a) bahan penerik perhatian, (b) tujuan pembelajaran, (c)
petunjuk penggunaan, (d) penyampaian materi , (e) balikan, dan (f) perangkat
evaluasi.
Hasil Belajar siswa kelas VII SMP Negeri 10 Malang pada uji coba
perorangan dari nilai hitung t adalah 11,10 dan nilai
tabel
t adalah 4,30 maka dapat
dikatakan nilai hitung t lebih besar dari nilai tabel
t . Pada uji coba kelompok kecil nilai
dari
hitung t adalah 11,60 dan nilai tabel
t adalah 2,02 maka dapat disimpulkan bahwa
nilai hitung t lebih besar dari tabel
t . Sedangkan untuk uji terapan nilai hitung t adalah
19,91 dan untuk nilai tabel
t adalah 2,02 maka dapat dikatakan nilai hitung t juga
lebih besar dari tabel
t . Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan uji t dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak karena dari keseluruhan uji coba terdapat
perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah belajar
mandiri dengan menggunakan media pembelajaran sejarah.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disarankan sebelum siswa belajar
mandiri dengan menggunakan media pembelajaran sejarah terlebih dahulu
mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan media, agar tidak
mengalami hambatan operasional pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Selain itu guru sejarah hendaknya membuat media pembelajaran pada pokok
bahasan lainnya.
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sejarah/article/view/789
Tidak ada komentar:
Posting Komentar