Ulfatun Nafi’ah
Abstrak
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, siswa dituntun untuk
bersikap aktif, kreatif dan inovatif dalam menanggapi setiap pelajaran yang
diajarkan. Salah satu prinsip pelaksanaan dari KTSP adalah kurikulum
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia,
sumber belajar dan teknologi yang memadai dan memanfaatkan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar. Oleh karena itu peranan sekolah sangat penting
untuk mengarahkan siswa belajar sesuai dengan kondisi lingkungannya termasuk
dalam belajar sejarah, khususnya materi candi Hindu Budha.
Salah satu cara untuk menayampaikan materi candi Hindu Budha adalah
dengan memanfaatkan sarana dan media yang sudah ada diantaranya dengan
metode karyawisata. Akan tetapi, menurut guru sejarah di SMP 10 Malang
hambatan yang muncul ketika siswa harus melakukan karyawisata untuk langsung
mengunjungi tempat-tempat candi tersebut adalah sulitnya mengkoordinasikan
siswa untuk belajar dan membutuhkan alokasi waktu belajar yang cukup banyak.
Saffee_cliq
Minggu, 29 Mei 2011
Selamat Lebaran
Waktu “demi waktu” pada bulan yang suci ini telah terlewati dan kini “waktu yang dinanti” pun telah tiba,,
Dimana kita disucikan kembali dari segala dosa yang ada,,
Segala “doa” dipanjatkan di hari ini sampai tak ada satupun “doa yang terlupakan”,,
Namun “dari satu hati” yang
terdalam kita harus bersedih karena bulan yang suci ini telah pergi meninggalkan kita,,
Bulan Ramadhan itu di ibaratkan “cahayaMu”(Allah) yang memberikan “terang dalam gelapku”(kita) dan yang menjadi denyut nadi “suara hati” kita,,
Bulan Ramadhan itu di ibaratkan “cahayaMu”(Allah) yang memberikan “terang dalam gelapku”(kita) dan yang menjadi denyut nadi “suara hati” kita,,
Demi melengkapi kesempurnaan di hari
kemenangan ini,,
aku dan keluarga besarku mengucapkan Minal Aidzin Walfaidzin,,
apabila aku dan keluargaku sering khilaf atau sering membuat “luka disini” untukmu,,
aku dan keluarga besarku mengucapkan Minal Aidzin Walfaidzin,,
apabila aku dan keluargaku sering khilaf atau sering membuat “luka disini” untukmu,,
Karena “apalah arti cinta”
dan “cerita bersamamu” apabila tak saling mema’afkan dan marilah
kita memulai hidup yang baru,,
Yang lebih baik dan jangan “seperti
dulu” yang sering memberikan “bayang semu” di hati.
Jumat, 27 Mei 2011
(Bermunajat)
Disaat malam mulai sunyi terasa “hampa hatiku”,,
Sejenak ku merenung...
Mengingat apakah diriku “seperti yang dulu”?
Lama ku merenung sampai “waktu yang dinanti” pun tiba,,
“Sembah sujudku” berikan pada “Tuhanku” yang senantiasa memberi “terang dalam gelapku”,,
Hanyalah “doa” yang terucap dikala itu,,
Sejenak ku merenung...
Mengingat apakah diriku “seperti yang dulu”?
Lama ku merenung sampai “waktu yang dinanti” pun tiba,,
“Sembah sujudku” berikan pada “Tuhanku” yang senantiasa memberi “terang dalam gelapku”,,
Hanyalah “doa” yang terucap dikala itu,,
Ya Rabb...
Dengarlah “suara
hati”ku ini,,
“Berikan aku cinta” suciMu dan “terangi”lah aku dari “bayang semu” dunia ini,,
Memang aku hanya makhluk yang tak berharga dan aku hanyalah manusia lemah,,
Namun aku punya “cinta dalam hati” yang akan ku berikan “untukMu selamanya”,,
“Berikan aku cinta” suciMu dan “terangi”lah aku dari “bayang semu” dunia ini,,
Memang aku hanya makhluk yang tak berharga dan aku hanyalah manusia lemah,,
Namun aku punya “cinta dalam hati” yang akan ku berikan “untukMu selamanya”,,
Dan bila aku pantas maka“ijinkan aku” menempati “surgaMu” agar aku bisa mendengar
lantunan-lantunan “lagu cinta”
di “tempat terindah”-Mu itu.
(Persahabatan)
“Dunia menangis” ...
Disaat persahabatan di “antara
kita” mendekati “bayang semu” yang membuat hati ini
menjadi “dilema cinta”,,
Mungkin kita semua akan berpisah “sejauh
mungkin” namun “tiada kata” yang terucap saat aku mengenang “kisah”
dalam kumpulan “cerita bersamamu”(kalian) yang “tak perlu”
di lupakan,,
“Sesungguhnya” “bukan
aku” ingin berpisah namun waktulah yang berbicara,,
“Kau tahu” ku sangat
ber”syukur” mempunyai sahabat seperti kalian,,
Disaat aku sedih...
Kalian selalu memberi “terang
dalam gelapku”,,
Dan disaat “hampa hatiku”...
Kalian selalu mem”berikan
aku cinta” dan selalu menjadi “embun hati”ku,,
Mungkin aku tak berarti bagi
kalian...
Tapi bagiku kalian adalah “suara
hati”ku,,
Tak lupa juga “maafkanlah”
aku...
Bila aku sering membuat “sepi
gelisah” dihati kalian,,
“Demi waktu” “berjanjilah”
padaku persahabatan ini takkan hancur walaupun “badai kini berlalu”,,
Aku akan “disini untukmu”(kalian),,
Aku “untukmu selamanya”,,
Dan aku akan menjaga “cinta
dalam hati” ini tetap untuk kalian semua sahabatku sehingga kalian akan
tersimpan di “tempat terindah” di hidup dan matiku.
Doa
Ya Allah ...
Berikanlah “tempat
terindah” dalam hidup dan matiku,,
Dengan “laguku”
ini aku akan selalu mengingatMu,,
Jangan biarkan
jasad dan ruhku ini terbang “melayang” tak tentu arah,,
Aku ingin “disini
untukMu” karena itulah aku
merindukan “surgaMu”,,
Akan ku abdikan
diri ini hanya “untukMu selamanya” karena aku adalah “para
pencariMu”,,
“Aku dan
Tuhanku” akan selalu saling mengasihi karena Dialah sang “penguasa
hati” dan Dia “Maha Besar” lagi Maha Penyayang.
Rabu, 18 Mei 2011
Masuk Islam Setelah Chatting Di Internet
Chatting terkadang dipersepsikan sebagai kebiasan orang yang tidak punya pekerjaan dan hanya bermalas – malasan, namun siapa sangka berawal dari hal tersebut Musa , 16 tahun yang note bennya beragama yahudi bisa menemukan hidayah dari sana. berikut kisah selengkapnya .
.
Musa Caplan nama lengkapnya. Baru berusia 16 tahun. Sebelum memeluk Islam, Musa beragama Yahudi. Keluarganya bukanlah dari kalangan Yahudi tradisional (orthodok). Namun ia justru belajar agama dari penganut tradisional.
“Aku belajar agama dari kelompok Yahudi Orthodok di sinagog (rumah ibadah kaum Yahudi-red). Demikian pula pendidikan formal juga di sekolah orthodok,” tutur Musa. Tinggal di komunitas Yahudi Orthodok di Amerika Serikat, ia seakan ”putus” kontak dengan dunia luar. Otomatis kala itu Musa tidak punya teman non-Yahudi sama sekali. Melalui bantuan internetlah ia mendapatkanbanyak teman, terutama dari kalangan Islam. Dari diskusi online, ia justru mulai ragu dengan agamanya dan akhirnya bersyahadah via internet. Berikut kisahnya seperti dituturkan di di situs readingislam.com.
Kenal Islam lewat internet
Contoh Mainan Edukatif untuk Pendidikan Anak
Anak-anak jika kecerdasannya dilatih sedini mungkin, akan membuat perkembangan inteligensinya lebih baik. Untuk balita kita bisa merangsang kecerdasannya dengan menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE) seperti mainan edukatif. Mainan yang sekaligus memiliki nilai-nilai pendidikan tentunya.
Namun satu yang juga tidak boleh dilupakan sehubungan dengan mainan edukatif ini adalah menyangkut tingkat keamanan, terutama dari segi kandungan toxic/racun, yang banyak terdapat pada mainan plastik. Karena balita masih suka memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya, jadi kita harus selektif dalam memilih mainan edukatif. Sebab balita belum memiliki antibodi yang cukup kuat untuk melawan racun yang masuk ke tubuhnya.
Berikut adalah contoh APE yang bisa Anda sediakan buat buah hati ataupun anak didik.
Langganan:
Postingan (Atom)